Sabtu, 19 Januari 2019

aku hadir bersama mereka seperti Tuhan hadir ditengah kami



makalah. Kitab Obaja

 

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan  yang maha kuasa atas penyertaan dan perlindungan sehingga kami mampu menyelasikan makalah kitab para nabi dengan baik. Dalam hal ini kami mampu bekerja sama sehingga mencapai keberhasilan dalam menemukan dan mendapatkan hasil dari makalah kami yang berkaitan  konteks kehidupan kitab obaja. Dalam makalah ini kami mengucap terima kasih atas semua pihak dengan caranya sendiri dalam membantu kami menyelsaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kami mohon maaf jika dalam proses pekerjaan makalah ada tingkah laku dan ucapan kami yang mentinggung perasaan saudara-saudari. Semoga makalah ini dapat dipergunakan dan menfaat bagi orang yang mau membaca.




















DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................
Daftar Isi.......................................................................

Bab I: Pendahuluan
1.1.            Latar Belakang..................................................
1.2.            Rumusan Masalah.............................................
1.3.            Tujuan Penulisan...............................................
1.4.            Manfaat..............................................................

Bab II: Landasan Teori
2.1. Riwayat Hidup dan Panggilan Nabi............................
2.2. Konteks Pewartaan; Latar Belakang Bagaimana......
2.3. Struktur Kitab/Pembagian Kitab................................
2.4. Struktur letak Geografis Edom.................................
2.5. Pesan Untuk Kita Apa?...............................................

Bab III: Penutup..........................................................
3.1. Kesimpulan ..........................................................
3.2. Saran ....................................................................

Daftar Pustaka..............................................................








BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Kitab Obaja adalah salah satu kitab terpendek yang ada di dalam Perjanjian Lama. Alkitab versi Terjemahan Baru, King James Version, English Standard Version, dan banyak Alkitab versi lain mengelompokkan kitab ini ke dalam 1 pasal dan 21 ayat. Jika kita membaca kitab ini dengan cepat, kita mungkin bisa menghabiskannya lebih cepat dibanding dengan kitab lain di perjanjian lama. kehidupan Obaja . dalam Perjanjian Lama  nama Obaja di catat sebanyak 12 kali, identitas penulis yang sebenarnya masih berupa misteri hingga hari ini. Konsensus umum yang diterima para ahli Perjanjian Lama adalah Obaja hidup pada tahun 840 SM, sebelum Nabi Yoel dan sezaman dengan Nabi Elisa. Dalam Kitab Obaja menulis tentang bernubuat tentang Edom dan Israel, dua kerajaan yang mempunyai sejarah yang sangat panjang bagi bangsa Israel. Namun demikian, setelah lama waktu berselang, Edom dan Israel kembali terlibat dalam peperangan. Pada zaman raja-raja Israel, sebelum pembuangan ke Babel, Alkitab perjanjian lama  mencatat Edom dikalahkan beberapa kali. (1Sam. 14:47) dan Daud (2Sam. 8:13-14)
Kitab Obaja kemungkinan ditulis pada tahun 600 SM, yaitu beberapa tahun sesudah permulaan penawanan di Babel, kira-kira pada masa yang sama dengan masa Nabi Yehezkiel dan Yeremia. Temanya yang utama adalah dosa dan hukuman atas Edom. Prinsip yang ditegaskan berulang kali di dalamnya adalah “Seperti yang engkau lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu” (Ob. ay. 15). Nama Obaja mempunyai makna “hamba Allah”. Kitab ini berisi pesan dari Allah yang disampaikan melalui seorang hambaNya. Seperti Obaja, kita juga adalah hamba-hamba Tuhan yang punya tugas untuk mendengar dan memberitakan pesanNya. Karenanya, kita sangat perlu memahami serta mengambil pelajaran dari isi kitab Obaja. Obaja adalah kitab yang paling pendek dalam Perjanjian Lama, terdiri dari hanya satu pasal. Bangsa Edom adalah bangsa yang terdapat dalam sejarah tetapi sudah punah dan tidak ada lagi saat ini. Dosanya dan hukumannya sepertinya tidak berhubungan dengan kehidupan kita. Namun, kita perlu mengerti apa dan siapa itu Edom. Sebagai tempat, Edom adalah daerah yang dikuasai oleh keturunan Esau. Negerinya juga disebut Idumea dan Duma. Pegunungannya adalah Gunung Seir. Selain itu, juga ada beberapa kota penting di Edom: Sela (yang kemudian disebut Petra), Bozrah, dan Teman. Tempat-tempat itu semua dipakai sebagai lambang bangsa Edom. Semuanya sudah dihukum oleh Tuhan sebagaimana dinubuatkan Obaja dalam kitab ini.
Kitab Obaja adalah permusuhan bangsa Edom dengan bangsa Yehuda. Menurut kisah dalam Alkitab, permusuhan ini dimulai dari zaman Esau sebagai nenek moyang bangsa Edom dengan adiknya Yakub sebagai nenek moyang dari bangsa Yehuda. Permusuhan ini berawal dari penipuan yang dilakukan Yakub terhadap Esau mengenai hak kesulungan.Permusuhan ini terus berlanjut dan menimbulkan dendam antara bangsa Edom dengan bangsa Yehuda. Bangsa Edom selalu mencari kesempatan untuk bersekutu dengan bangsa-bangsa yang hendak menghancurkan Yehuda, seperti Moab dan Amon.Secara historis, tradisi Yahudi dalam Talmud menempatkan kitab Obaja dalam masa pemerintahan raja Ahab. Pada masa ini bangsa Edom juga menyerang Yehuda. Obaja adalah salah seorang nabi yang meninggalkan warisan kecil dalam masa pembuangan, yakni hanya 21 ayat. Dari 21 ayat mengambarkan situasi Yehuda selama masa pembuangan. Dalam kitab obaja ini mengisahkan kebencian israel terhadap Edom  bagaimana Edom melarang israel melintasi daerahnya ketika mereka dibimbing musa menuju tanah yang dijanjikan. Kemudian Daud mengalakan Edom, dan menjadi wilayah itu dibawah kekuasaanya ( 2 Sam 8:13-14; 1 Raj 11:15-18). Dua abad kemuadian Edom mampu memberontak dan membebaskan diri dari kekuasaan Yehuda untuk selanjutnya  ( 2 Raj 8:20-24). Dalam situasi terus menurus berperang inilah kedua bangsa itu berkembang dalam kebencian. Kitab suci mengingatkan bahwa sebetulnya Israel dan Edom adalah saudara. Dalam kisah Yakub ( Israel ) dan Esau ( Edom)  Kej 25:27, dua kembar ini menjadi  leluhur dua suku bangsa. Karena israel menceritakan sejarahnya sendiri maka atas kebangsaan tersebut, Yakub dahulukan, dan Esau mendapatkan kutuk.
Kekuasaan Edom sebetulnya tidaklah lama. Sesudah Yerusalem jatuh, beberapa dekade kemudian, suku bangsa Edom terusir dari wilayahnya. Karena Yehuda tidak bisa menghalangi mereka, akhirnya mereka menetap di wilayah mereka. Daerah itu kemudian dikenal sebagai Idumea, yaitu daerah asal raja Herodes. Kitab Obaja bukannya kitab sekedar nubuat balas dendam dan kebencian yang tidak terkekang, yang disadari oleh fanatisme nasional. Kejatuhan Edom dimengerti oleh nabi ini sebagai akibat kedosaan mereka Sebagai tempat, Edom adalah daerah yang dikuasai oleh keturunan Esau. Negerinya juga disebut Idumea dan Duma. Pegunungannya adalah Gunung Seir. Selain itu, juga ada beberapa kota penting di Edom: Sela (yang kemudian disebut Petra), Bozrah, dan Teman. Tempat-tempat itu semua dipakai sebagai lambang bangsa Edom. Semuanya sudah dihukum oleh Tuhan sebagaimana dinubuatkan Obaja dalam kitab ini. Sebagai bangsa, Edom adalah orang-orang keturunan Esau, saudara kandung Yakub (Kej. 25:22,29-34). Esau sendiri adalah anak sulung Ishak, pewaris segala hak kesulungan dan berkat Tuhan. Namun, dia menghina dan memandang ringan warisan itu dengan menjualnya
Dalam kitab Obaja, jelas terlihat bahwa Edom dikutuk Allah, dan hal ini diteguhkan juga di berbagai kitab lainnya. Edom disebut dalam kitab Yesaya sebagai “bangsa yang Kukhususkan untuk ditumpas” (Yes. 34:5). Maleakhi menyebut Edom “bangsa yang kepadanya Tuhan murka sampai selama-lamanya (Mal. 1:4). Dalam kitab Yehezkiel, Tuhan berkata kepada Edom, “Aku akan menjadi lawanmu,” (Yeh. 35:3). Kemudian, lagi di Maleakhi dikatakan oleh Tuhan, "Namun Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau,” (Mal. 1:2-3). Kalau kita memperhatikan hal-hal itu, ada berbagai segi dan pesan yang perlu kita pahami dalam kitab Obaja. Pertama, kita bisa belajar tentang makna Edom dalam sejarah. Kedua, kita bisa menemukan maksud rohaninya untuk kehidupan kita sehari-hari. Ketiga, kita bisa memahami makna nubuatannya yang berhubungan dengan akhir zaman.
























1.2. Rumusan Masalah
a.       Bagaiaman Riwayat Hidup dan Panggilan Nabi?
b.       Apa Konteks Pewartaan dan BagaimanaLatar Belakang ?
c.        Bagaimana Struktur Kitab/Pembagian Kitab?
d.       Bagaimana Struktur letak Geografis Edom?
e.        Pesan apa yang disampaikan oleh kitab obaja kepada kita?

1.3. Tujuan Penulisan
a.       Untuk mengetahui riwayat hidupu dan panggilan Nabi
b.      Untuk mengetahui konteks pewartaan dan latar belakang
c.       Untuk mengetahui struktur dan pembagian kitab
d.      Untuk mengetahui Struktur letak Geografis Edom
e.       Untuk mengetahui pesan yang disampaikan kitab obaja
f.       Untuk memenuhi persyaratan mata kulia kitab para nabi.

1.4. Menfaat
a.       Agar mahasiswa mengetahui riwayat hidupu dan panggilan Nabi
b.      Agar mahasiswa mengetahui konteks pewartaan dan latar belakang
c.       Agar mahasiswa mengetahui struktur dan pembagian kitab
d.      Agar mahasiswa mengetahui Struktur letak Geografis Edom
e.       Agar mahasiswa mengetahui pesan yang disampaikan kitab obaja














BAB II:  PEMBAHASAN

2.1. Riwayat Hidup dan Panggilan Nabi

                   Obaja adalah Nabi, obaja  salah satu nabi kecil namun dalam penulisan dalam kitabnya. Penulis kitab yang pendek ini ialah seorang nabi bernama Obaja; di dalam kitab ini, keturunan dan keterangan lain tentang hidupnya tidak diberikan. Nama "Obaja" cukup umum, dan berarti "hamba Tuhan"; 12 atau 13 orang dalam Alkitab memakai nama ini  Apakah Obaja yang menulis kitab ini disebut di lain tempat dalam PL tergantung pada tanggal nubuatnya. Karena tidak disebutkan seorang raja, kita tidak mengetahui dengan pasti tanggal penulisan kitab ini. Satu-satunya fakta sejarah yang disinggung dalam teksnya ialah saat orang Edom bersukacita atas suatu penyerbuan Yerusalem, dan bahkan ikut serta dalam menjarahnya akan tetapi, tidak jelas penyerbuan mana terhadap Yerusalem yang dimaksudkan Obaja. Ada lima penyerbuan penting sepanjang jaman perjanjian lama.

                   Sebagian besar ahli percaya bahwa Obaja bernubuat pada masa itu. Kebinasaan Yerusalem oleh Nebukadnezar kelihatannya kurang mungkin dari keduanya karena tidak disebut tentang kebinasaan seluruh Yerusalem atau diangkutnya penduduknya ke dalam pembuangan. Nabi yang lain ketika mengacu kepada kebinasaan Yerusalem selalu memperkenalkan musuh itu sebagai Nebukadnezar dan Babel, bukan hanya "orang-orang luar" dan "orang-orang asing" Demikianlah peristiwa yang mengakibatkan nubuat Obaja sangat mungkin yang kedua di atas, ketika pasukan Filistin dan Arab menjarah Yerusalem. Menjelang terjadinya peristiwa ini, orang Edom (yang dikuasai Yerusalem) telah berhasil membebaskan diri Sukacita mereka atas kejatuhan Yerusalem tidak lama sesudah itu dapat dipahami. Karena masa pemerintahan Yoram adalah 848-841 SM, dan karena penjarahan Yerusalem telah terjadi ketika Obaja menulis, maka 840 SM merupakan tanggal yang mungkin bagi penulisan kitab ini.

                   Kitab Obaja terdiri atas dua bagian utama. Di dalam bagian pertama (ayat Ob 1:1-14), Allah mengungkapkan melalui sang nabi ketidaksenangan-Nya dengan Edom dan menuntut pertanggungjawaban karena dosa-dosa mereka, khususnya dosa kesombongan (karena perlindungan geografis) dan dosa sukacita atas jatuhnya Yehuda. Hukuman Allah yang diramalkan akan mendatangi mereka, dan sang nabi tidak menawarkan harapan untuk penangguhan berdasarkan ajakan untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan; mereka akan dimusnahkan untuk selama-lamanya (ayat Ob 1:10). Bagian kedua (ayat Ob 1:15-21) bernubuat tentang kedatangan hari Tuhan ketika Edom dan semua musuh Allah akan dibinasakan, sedangkan umat Allah diselamatkan dan kerajaan-Nya menang.


Penulis kitab Obaja sendiri kurang diketahui pasti siapakah nama pengarangnya. Hal ini disebabkan data-data yang terbatas mengenai nama pengarang kitab ini. Data diri mengenai pengarang dan waktu penulisan kitab Obaja masih belum diketahui dengan pasti. Beberapa teks seperti teks Masoret, Septuaginta, dan Vulgatamempunyai bentuk penyebutan yang berbeda-beda akan pengarang kitab Obaja. Teks Masoret menyebut nama pengarang kitab tersebut sebagai Obadyasedangkan Septuagintamenyebutnya dengan Abdioudan Vulgatamenyebutnya dengan Abdias.. Dalam tradisi di Babilonia, nama pengarang ini dikaitkan, dengan seorang pelayan laki-laki Ahabyang terdapat dalam kitab 1 Raja-raja18:3-16. Dalam tradisi Pseudo-Epifanus, ia dianggap salah seorang pemimpin pasukan Ahazia. Dalam Alkitabada banyak keterangan yang menunjuk kepada Obaja seperti kitab 1 Tawarikh7:3; 12:9; 27:19; 8:38. Kemungkinan besar nama 'Obaja' sebenarnya bukan nama seorang Nabi melainkan hanya sebagai simbol saja. Namun, Obaja merupakan Nabi Kultis. Ini ditunjukkan melalui komposisi dalam teks yang merupakan suatu komposisi kultis. Waktu Penulisan Kitab ini ditulis sesudah kota Yerusalem jatuh, sekitar tahun 586-587 SM. Ini ditunjukkan dalam ayat 11 sampai ayat 14. Bagian ini menunjuk pada kitab Ezra4:45 yang menunjukkan bahwa bangsa Edom membakar tempat ibadah orang Yehuda ketika bangsa Kasdim menyerang bangsaYehuda.

2.2.  konteks pewartaan dan latar belakang
Kebencian israel terhadap Edom nampaknya mempunyai latar belakang sejarah yang panjang Bil 20:14-21 menjelaskan bagaimana bangsa Edom melarang israel melintasi daerahnya ketika mereka itu dibimbing musa menuju tanah yang dijanjikan. Kemudian Daud mengalahkan Edom, dan menjadikan wilayah itu di bawah kekuasaanya ( lih. 2Sam 8:13-14; 1Raj 11:15-18). Dua abad kemudian Edom mampu memberontak dan membebaskan diri dari kekuasaan Yehuda untuk selanjutnya (lih 2Raj 8:20-24). Dalam situasi terus menerus berperang inilah kedua bangsa itu berkembang dalam kebencian. Kitab Suci mengingatkan bahwa sebetulnya Israel dan Edom adalah saudara. Dalam kisah Yakub (Israel) dan Esau ( Edom), lih. Kej 25.27, dua kembar ini menjadi leluhur dua suku bangsa. Karena Israel menceritakan sejarahnya sendiri, maka atas dasar kebangsaan tersebut, Yakub di dahulukan, dan Esau mendaptkan Kutuk.
Kekuasaan Edom sebetulnya tidak lama. Sesudah Yerusalem jatuh, beberapa dekade kemudian, suku bangsa Edom terusir dari wilayahnya. Karena Yehuda tidak bisa menghalangi mereka, akhirnya mereka menetap di wilayah mereka. Daerah itu kemudian dikenal sebagai Idumea, yaitu daerah asal raja Herodes. Dalam pesannya, Obaja menekankan makna keadilan yang dilanggar oleh bangsa-bangsa. Nabi tidak hanya berdoa agar Edom segera dihukum, melainkan juga mengutuk agar bangsa itu ditiadakan saja sehingga Israel bisa pulih kembali. Dalam kebencian dan kemarahan besar, Nabi akhirnya mengungkapkan betapa kepercayaan kepada Tuhan dan kasihnya kepada bangsa. Kitab Obaja bukannya kitab sekedar nubuat balas dendam dan kebencian yang tidak terkekang, yang didasari oleh fanatisme nasional. Kejatuhan Edom dimengerti oleh Nabi ini sebagai akibat kedosaan mereka. Maka  nubuat ini tetap merupakan peringatan bagi semua orang, bahwa suatu ketik tanggung jawab moral akan menuntun bagiannya. Nada keras nabi ini tidak menyimpang dari tradisi kenabian, dan perasaanya mengenai kerajaan ilahi dalam tanah yang dimurnikan oleh derita dan kehancuran, juga tidak jauh berbeda dari pesan nabi dalam pembuangan dan sesudahnya. Ayat- ayat Obaja akan ditelusuri sejenak untuk mendapatkan apa pesan yang ingin disampaikan oleh nabi.
2.3. Struktur Kitab/Pembagian Kitab
Kitab Obaja bisa ditelusuri pesannya lewat beberapa tahapan. Tahap pertama meliputi ayat 1-4, yang mengajak semua bangsa menantang Edom di pertahanannya kuat; ayat 5-9 meneruskan gambaran serbuan terhadap bangsa Israel, sambil menjarah-rayah segala kekayaan mereka, ayat 10-14 menunjukkan beberapa alasan mengapa Edom dihukum oleh Allah. Dan akhirnya ayat 15-20 menubuatkan bilamana bangsa terpilih menguasai Edom. Nubuat itu tidak berhubungan situasi bangsa saat itu, melainkan lebih berupa gambaran masa depan, ketika Yahwe berkuasa atas segala bangsa. Ia akan memerintah bangsa-bangsa tersebut dalam  kuat- kuasanya.
            Garis besar Kitab Obaja
a.       Bagian satu nubuat melawan Edom ( Ay 1-14,15b)
ü  (Ayat 1-9) kesombongan danKehancuran Edom
ü  (ayat 10-14) penghianatan Edom terhadap Yehuda)
ü  (  ayat 15b ) kutukan terhadap edom
b.      Bagian dua nubuat tentang Hari Tuhan ( 15a,16-21)
ü  (ayat 15a,16) penghakiman bangsa-bangsa.
ü  (ayat 17-18) kembali dan pembuangan Israel
ü  (Ayat 19-21) tambangan kembali dan pembuangan Israel.



2.4. Struktur letak Geografis Edom
Edom merupakan nama tempat yang sebelumnya dikenal dengan nama  Tanah dan penghuni dari Edom ini ditemukan di dataran bagian selatan dan tenggara dari Laut Mati  Edom juga bertetangga dengan Israel di timur dan selatan.   Edom memliki Hutan dengan Jarak 70 mil dari utara ke selatan serta kurang lebih 50 mil dari timur ke baratBatas utara dari hutan ini adalah Wadi el-Hesea yang memisahkan Edom dari Moab. Batas timur dari hutan ini adalah padang gurun yang berada beberapa mil dari barat.Batas selatan dari hutan ini adalah sebuah lereng yang terjal yang bernama Neqb esh-Shtar Batas barat dari hutan ini adalah beberapa bukitHutan ini disebut sebagai daerah merah karena terdiri dari tanah merah dan juga batu yang berwarna merah. Daerah ini juga masih merupakan bagian dari Edom. Hutan Edom ini juga ditandai dengan beberapa deretan hutan, terutama hutan yang ada pada perbatasan utara. Daerah ini juga menjadi batas bagi dataran tinggi dan cukup dekat untuk memberi sinyal apabila ada serangan ke Edom.
Edom memiliki Daerah kecil ini terletak dari Arabah sampai daerah selatan Neqb esh-Shtar sejauh teluk Akaba Daerah ini berada dekat dengan hutan Edom dan berada di bawah kekuasaan Edom. Daerah ini biasa digunakan sebagai jalur perdagangan untuk pertukarang barang seperti besi dan sebagainya. Hal inilah yang menyebabkan daerah ini menjadi penting.Bangsa Edom juga menggunakan daerah ini untuk berdagang besi dan tembaga untuk menambah kekayaan mereka. Masyarakat Edom merupakan masyarakat yang bergerak dalam bidang pertanian.Mereka memperkaya diri dengan perdagangan besi dan tembaga. Hal ini dikarenakan pada masa itu besi dan tembaga sangat diperlukan. Perdagangan tersebut biasa mereka lakukan dengan bangsa Babilonia, Siria, Arab, dan Mesir. Masyarakat Edom memakai bahasa Ibrani sebagai bahasa sehari-sehari. mereka juga menganut paham politeis dan dewa-dewa mereka terdapat dalam nama raja-raja mereka. Sistem pemerintahan mereka adalah monarki. Sistem ini juga telah dipraktikkan jauh sebelum Israel melakukannya Pengangkatan raja dilakukan dengan cara pemilihan oleh orang-orang tertentu seperti imam
Daerah Edom membentang kira-kira 160 km dari batas utaranya dengan Moab, yaitu Wadi Zered, sampai ke Elat (Elot) di Tel. Aqaba di sebelah selatan. Di sebelah timur, daerah orang Edom tampaknya mencapai tepi Gurun Arab, sedangkan di sebelah barat, melintasi Araba sampai ke Padang Belantara Zin dan mencakup dataran tinggi Negeb yang membentang dari sudut barat daya L. Garam sampai ke Kades-barnea. Oleh karena itu, bagian barat Edom menjadi batas tenggara daerah Yehuda.
Akan tetapi, daerah utama orang Edom yang sebenarnya terletak di sebelah timur Araba, karena di sini hujan kadang-kadang turun di daerah pegunungan yang tinggi yang beberapa puncaknya mencapai ketinggian 1.700 m. Hal ini adalah karena Negeb, daerah di sebelah barat Araba, letaknya jauh lebih rendah, sehingga sisa-sisa awan badai dari L. Tengah dapat melintas dan mencapai gunung-gunung yang lebih tinggi di Edom, sambil mencurahkan sisa-sisa airnya. Jadi, penyelidikan arkeologis memperlihatkan bahwa di sepanjang tanah sempit yang subur di bagian tertinggi dataran yang berpegunungan, atau plato, yang panjang ini, terdapat sederetan permukiman dan benteng kuno, tetapi semakin ke selatan ke arah Tel. Aqaba semakin jarang. Di Tafileh modern, sekitar 30 km di sebelah selatan L. Mati (Garam), terdapat kebun-kebun zaitun yang luas; hal ini sebagian besar disebabkan oleh aliran air dari delapan mata air yang bagus, mengingat hanya ada kira-kira 28 cm curah hujan setiap tahunnya. Walaupun tidak ada banyak tanah yang subur, wilayah pegunungan yang tidak rata itu mempunyai banyak kandungan tembaga dan besi yang berharga; di sekitar kota Feinan modern, kira-kira 48 km di sebelah selatan L. Mati, dilakukan penambangan dan peleburan. Ada juga petunjuk bahwa pada zaman dahulu terdapat hutan-hutan cemara yang luas. Sesuai dengan keterangan di atas, ketika Musa mengirim utusan kepada raja Edom, ia mengatakan bahwa posisi orang Israel di Kades-barnea sebagai ”di ujung wilayahmu”, dan sewaktu meminta izin untuk melewati daerah Edom dengan damai, Musa berbicara tentang ladang, kebun anggur, dan sumur mereka.



2.5. Pesan apa yang disampaikan oleh kitab obaja kepada
PESAN NABI
1.  Jatuhnya Edom ayat 1-7
Berita jatuhnya Edom merupakan kabar Gembira bagi Obaja dan teman-temannya. Penulisan kitab obaja diperkirakan setelah Edom jatuh. Jatuhnya Edom yang membawa kegembiraan ada dasarnya adalah kecongkakannya. Hal ini sebetulnya wajar karena Edom merupakan wilayah di kelilingi  oleh pegunungan, dan kaya tempat persembunyian. Namun kecongkakan yang berlebihan mendatangkan rasa syukur bila akhirnya runtuh dan hancur. Tetapi kota ini tidak ada sesuatu yang tersisa. Suatu ironi ialah bahwa yang mengusir Edom adalah mereka yang dikira teman, orang-orang seperjanjian, menurut istilahnya. Tetapi siapa yang makan hidangan bersama engkau, memasang jerat terhadap engkau. Nasib Edom memang tragis.
2.      Pengkhianatan, ayat 8-14
Edom menurut tradisi adalah keturunan Esau, sesaudara dengan Yakub yang menurunkan Israel. Tetapi ketika Israel jatuh, ternyata Edom ikut menjatuhkan. Hukum bagi Edom menjadi wajar, dalam hari Tuhan , hikmat Edom ternyata menjadi ketotolan.. edom adalah saudara israel, seharusnya membantu waktu Yerusalem jatuh. Ternyata tidak, maka sebagai saudara, Edom berkhianat, dan secara ironis, kemudian Edom juga dikhianati oleh orang yang ikut makan rotinya, atau yang dianggap sebagai teman karib. Ironi yang bagus itu menunjukan betapa getir pengelaman yang dirasakan oleh penulis ini atas pengkhianatan diantara sesama saudara.
3.      Hari Tuhan ayat 15-16
Ada semacam pergantian perhatian yang cukup jelas sasaran sebelumnya adalah penghukuman Edom. Tetapi tiba-tiba muncul semacam proklamasi akan datangnya Hari Tuhan. Edom masih disebut sebagai bagian dari pembalasan Hari Tuhan tersebut, sesuai dengan tradisi Israel. Tradisi itu pada mulanya untuk menjaga agar pembalasan tetap adil, tetapi kemudian menjadi kurang adil juga, seperti kata pepatah “summum jus summa injuria” ( hukum yang dimutlakkan menjadi ketidakadilan).
4.      Pembangunan, ayat 17-21
Nubuat dalam ayat-ayat ini mengisyaratkan pembangunan seluruh bangsa, yaitu Utara (Yusuf) dan selatan ( Yakub); yehuda lalu bukan sekedar wilayah di sekitar Yerusalem, melainkan seluruh negara dan bangsa seperti zaman Daud. Semua ini akan terjadi bila Hari Tuhan datang, dan Allah menyatakan kuasa-Nya terhadap segala bangsa. Semua bangsa akan menjadi milik Allah, sedang Israel yang dulu dibuang ke pembuangan, akan memiliki wilayah sampai Sarfat di sebelah utara dan Sefarad di sebelah selatan, Nubuat diakhiri dengan gambaran tentang penyelamatan yang akan memerintah di Sion atas nama Yahwe. Kata penyelamat yang digunakan bagi hakim-hakim awal ( Hak 3:9.15.31). kencaman terhadap Edom yang begitu keras pada awal nubuat Obaja, nampaknya harus dibaca dalam perspektif terakhir ini. Bila Tuhan meraja, dan Itu berarti kehancuran Edom, maka bangsa itu juga akan di bawah kuasa Tuhan


















BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Obaja adalah Nabi, obaja  salah satu nabi kecil namun dalam penulisan dalam kitabnya. Penulis kitab yang pendek ini ialah seorang nabi bernama Obaja; di dalam kitab ini, keturunan dan keterangan lain tentang hidupnya tidak diberikan. Nama "Obaja" cukup umum, dan berarti "hamba Tuhan. Dalam penulisan kitab Obaja diperkirakan 840 SM. Kitab Obaja terdiri atas dua bagian utama. Di dalam bagian pertama (ayat Ob 1:1-14), Allah mengungkapkan melalui sang nabi ketidaksenangan-Nya dengan Edom dan menuntut pertanggungjawaban karena dosa-dosa mereka, khususnya dosa kesombongan (karena perlindungan geografis) dan dosa sukacita atas jatuhnya Yehuda dan (ayat Ob 1:15-21) bernubuat tentang kedatangan hari Tuhan ketika Edom dan semua musuh Allah akan dibinasakan, sedangkan umat Allah diselamatkan dan kerajaan-Nya menang. Dalam kitab obaja bagaimana dalam kitab ini menceritakan tentang bangsa Edom, Kebencian israel terhadap Edom nampaknya mempunyai latar belakang sejarah yang panjang  menjelaskan bagaimana bangsa Edom melarang israel melintasi daerahnya ketika mereka itu dibimbing musa menuju tanah yang dijanjikan. Kemudian Daud mengalahkan Edom, dan menjadikan wilayah itu di bawah kekuasaanya. Kitab Suci mengingatkan bahwa sebetulnya Israel dan Edom adalah saudara. Dalam kisah Yakub (Israel) dan Esau.
Kekuasaan Edom sebetulnya tidak lama. Sesudah Yerusalem jatuh, beberapa dekade kemudian, suku bangsa Edom terusir dari wilayahnya, Kitab Obaja bukannya kitab sekedar nubuat balas dendam dan kebencian yang tidak terkekang, yang didasari oleh fanatisme nasional. Kejatuhan Edom dimengerti oleh Nabi ini sebagai akibat kedosaan mereka. Maka  nubuat ini tetap merupakan peringatan bagi semua orang, bahwa suatu ketik tanggung jawab moral akan menuntun bagiannya. Kitab Obaja mempunyai struktur kitab Garis besar Kitab Obaja Bagian satu nubuat melawan Edom  (Ayat 1-9 kesombongan danKehancuran Edom , (ayat 10-14 penghianatan Edom terhadap Yehuda,  ayat 15b  kutukan terhadap edom).  Bagian dua nubuat tentang Hari Tuhan  (ayat 15a,16  penghakiman bangsa-bangsa,  ayat 17-18. kembali dan pembuangan Israel  Ayat 19-21  tambangan kembali dan pembuangan Israel).
Dari segi letak Geografis Edom merupakan nama tempat yang sebelumnya dikenal dengan nama  Tanah dan penghuni dari Edom ini ditemukan di dataran bagian selatan dan tenggara dari Laut Mati.Edom juga bertetangga dengan Israel di timur dan selatan.  Edom memiliki Daerah kecil ini terletak dari Arabah sampai daerah selatan Neqb esh-Shtar sejauh teluk Akaba Daerah ini berada dekat dengan hutan Edom dan berada di bawah kekuasaan Edom. Berita jatuhnya Edom merupakan kabar Gembira bagi Obaja dan teman-temannya. Penulisan kitab obaja diperkirakan setelah Edom jatuh. Jatuhnya Edom yang membawa kegembiraan ada dasarnya adalah kecongkakannya. Edom menurut tradisi adalah keturunan Esau, sesaudara dengan Yakub yang menurunkan Israel. Tetapi ketika Israel jatuh, ternyata Edom ikut menjatuhkan. Hukum bagi Edom menjadi wajar, dalam hari Tuhan , hikmat Edom ternyata menjadi ketotolan.. edom adalah saudara israel, seharusnya membantu waktu Yerusalem jatuh. datangnya Hari Tuhan. Edom masih disebut sebagai bagian dari pembalasan Hari Tuhan tersebut, sesuai dengan tradisi Israel.

3.2. SARAN
Setelah membaca Peper ini, diharapkan pembaca dapat mengerti tentang apa yang ditulis tentang kitab Obaja yang merupakan kitab terpendek dalam Perjanjian Lama. Kitab Obaja lebih menekankan kehidupan Bangsa Edom yang menguasai Israel dan Yerusalem.. Peper ini ditulis berkaitan dengan Kitab Obaja, kehidupan Obaja dalam karya pewartaan, Obaja menulis kitabnya berkisar pada 840 SM. Semoga setelah membaca Peper ini pembaca mampu mendalami dan mengetahui apa yang  telah dibaca


















DAFTAR PUSTAKA
1.      Nabi-nabi penulis St Darmawijaya Pr. Warta Nabi masa pembuangan dan seadahnya, Lembaga Biblika Indonesia. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Catatan pertama 1990.
2.      Alkitab Deuterokanonika.  Konferensi Wali Gereja Indonesia. Lembaga Biblika Indonesia. Jakarta
3.      Dranno Bergant CSA, Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama. Kanisius Yogyakarta. 2002.