KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada
Tuhan yang maha kuasa atas penyertaan
dan perlindungan sehingga kami mampu menyelasikan makalah kitab para nabi
dengan baik. Dalam hal ini kami mampu bekerja sama sehingga mencapai keberhasilan
dalam menemukan dan mendapatkan hasil dari makalah kami yang berkaitan konteks kehidupan kitab obaja. Dalam makalah
ini kami mengucap terima kasih atas semua pihak dengan caranya sendiri dalam
membantu kami menyelsaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kami mohon maaf
jika dalam proses pekerjaan makalah ada tingkah laku dan ucapan kami yang
mentinggung perasaan saudara-saudari. Semoga makalah ini dapat dipergunakan dan
menfaat bagi orang yang mau membaca.
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar................................................................
Daftar
Isi.......................................................................
Bab
I: Pendahuluan
1.1.
Latar
Belakang..................................................
1.2.
Rumusan Masalah.............................................
1.3.
Tujuan
Penulisan...............................................
1.4.
Manfaat..............................................................
Bab
II: Landasan Teori
2.1. Riwayat Hidup dan Panggilan Nabi............................
2.2. Konteks Pewartaan; Latar
Belakang Bagaimana......
2.3. Struktur Kitab/Pembagian
Kitab................................
2.4. Struktur letak Geografis
Edom.................................
2.5. Pesan Untuk Kita Apa?...............................................
Bab
III: Penutup..........................................................
3.1.
Kesimpulan ..........................................................
3.2.
Saran ....................................................................
Daftar
Pustaka..............................................................
BAB
I : PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Kitab
Obaja adalah salah satu kitab terpendek yang ada di dalam Perjanjian Lama.
Alkitab versi Terjemahan Baru, King James Version, English Standard
Version, dan banyak Alkitab versi lain mengelompokkan kitab ini ke dalam 1
pasal dan 21 ayat. Jika kita membaca kitab ini dengan cepat, kita mungkin bisa
menghabiskannya lebih cepat dibanding dengan kitab lain di perjanjian lama.
kehidupan Obaja . dalam Perjanjian Lama
nama Obaja di catat sebanyak 12 kali, identitas penulis yang sebenarnya
masih berupa misteri hingga hari ini. Konsensus umum yang diterima para ahli
Perjanjian Lama adalah Obaja hidup pada tahun 840 SM, sebelum Nabi Yoel dan
sezaman dengan Nabi Elisa. Dalam Kitab Obaja menulis tentang bernubuat tentang
Edom dan Israel, dua kerajaan yang mempunyai sejarah yang sangat panjang bagi
bangsa Israel. Namun demikian, setelah lama waktu berselang, Edom dan Israel
kembali terlibat dalam peperangan. Pada zaman raja-raja Israel, sebelum
pembuangan ke Babel, Alkitab perjanjian lama mencatat Edom dikalahkan beberapa kali. (1Sam.
14:47) dan Daud (2Sam. 8:13-14)
Kitab
Obaja kemungkinan ditulis pada tahun 600 SM, yaitu beberapa tahun sesudah
permulaan penawanan di Babel, kira-kira pada masa yang sama dengan masa Nabi
Yehezkiel dan Yeremia. Temanya yang utama adalah dosa dan hukuman atas Edom.
Prinsip yang ditegaskan berulang kali di dalamnya adalah “Seperti yang engkau
lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu” (Ob. ay. 15). Nama Obaja
mempunyai makna “hamba Allah”. Kitab ini berisi pesan dari Allah yang
disampaikan melalui seorang hambaNya. Seperti Obaja, kita juga adalah
hamba-hamba Tuhan yang punya tugas untuk mendengar dan memberitakan pesanNya.
Karenanya, kita sangat perlu memahami serta mengambil pelajaran dari isi kitab
Obaja. Obaja adalah kitab yang paling pendek dalam Perjanjian Lama, terdiri
dari hanya satu pasal. Bangsa Edom adalah bangsa yang terdapat dalam sejarah
tetapi sudah punah dan tidak ada lagi saat ini. Dosanya dan hukumannya
sepertinya tidak berhubungan dengan kehidupan kita. Namun, kita perlu mengerti
apa dan siapa itu Edom. Sebagai tempat, Edom adalah daerah yang dikuasai oleh
keturunan Esau. Negerinya juga disebut Idumea dan Duma. Pegunungannya adalah
Gunung Seir. Selain itu, juga ada beberapa kota penting di Edom: Sela (yang
kemudian disebut Petra), Bozrah, dan Teman. Tempat-tempat itu semua dipakai
sebagai lambang bangsa Edom. Semuanya sudah dihukum oleh Tuhan sebagaimana
dinubuatkan Obaja dalam kitab ini.
Kitab
Obaja adalah permusuhan bangsa Edom dengan bangsa Yehuda. Menurut kisah dalam
Alkitab, permusuhan ini dimulai dari zaman Esau sebagai nenek moyang bangsa
Edom dengan adiknya Yakub sebagai nenek moyang dari bangsa Yehuda. Permusuhan
ini berawal dari penipuan yang dilakukan Yakub terhadap Esau mengenai hak
kesulungan.Permusuhan ini terus berlanjut dan menimbulkan dendam antara bangsa
Edom dengan bangsa Yehuda. Bangsa Edom selalu mencari kesempatan untuk
bersekutu dengan bangsa-bangsa yang hendak menghancurkan Yehuda, seperti Moab
dan Amon.Secara historis, tradisi Yahudi dalam Talmud menempatkan kitab Obaja
dalam masa pemerintahan raja Ahab. Pada masa ini bangsa Edom juga menyerang
Yehuda. Obaja adalah salah seorang nabi yang meninggalkan warisan kecil dalam
masa pembuangan, yakni hanya 21 ayat. Dari 21 ayat mengambarkan situasi Yehuda
selama masa pembuangan. Dalam kitab obaja ini mengisahkan kebencian israel
terhadap Edom bagaimana Edom melarang
israel melintasi daerahnya ketika mereka dibimbing musa menuju tanah yang
dijanjikan. Kemudian Daud mengalakan Edom, dan menjadi wilayah itu dibawah
kekuasaanya ( 2 Sam 8:13-14; 1 Raj 11:15-18). Dua abad kemuadian Edom mampu
memberontak dan membebaskan diri dari kekuasaan Yehuda untuk selanjutnya ( 2 Raj 8:20-24). Dalam situasi terus menurus
berperang inilah kedua bangsa itu berkembang dalam kebencian. Kitab suci
mengingatkan bahwa sebetulnya Israel dan Edom adalah saudara. Dalam kisah Yakub
( Israel ) dan Esau ( Edom) Kej 25:27,
dua kembar ini menjadi leluhur dua suku
bangsa. Karena israel menceritakan sejarahnya sendiri maka atas kebangsaan
tersebut, Yakub dahulukan, dan Esau mendapatkan kutuk.
Kekuasaan
Edom sebetulnya tidaklah lama. Sesudah Yerusalem jatuh, beberapa dekade
kemudian, suku bangsa Edom terusir dari wilayahnya. Karena Yehuda tidak bisa
menghalangi mereka, akhirnya mereka menetap di wilayah mereka. Daerah itu
kemudian dikenal sebagai Idumea, yaitu daerah asal raja Herodes. Kitab Obaja
bukannya kitab sekedar nubuat balas dendam dan kebencian yang tidak terkekang,
yang disadari oleh fanatisme nasional. Kejatuhan Edom dimengerti oleh nabi ini
sebagai akibat kedosaan mereka Sebagai tempat, Edom adalah daerah yang dikuasai
oleh keturunan Esau. Negerinya juga disebut Idumea dan Duma. Pegunungannya
adalah Gunung Seir. Selain itu, juga ada beberapa kota penting di Edom: Sela
(yang kemudian disebut Petra), Bozrah, dan Teman. Tempat-tempat itu semua
dipakai sebagai lambang bangsa Edom. Semuanya sudah dihukum oleh Tuhan
sebagaimana dinubuatkan Obaja dalam kitab ini. Sebagai bangsa, Edom adalah
orang-orang keturunan Esau, saudara kandung Yakub (Kej. 25:22,29-34). Esau
sendiri adalah anak sulung Ishak, pewaris segala hak kesulungan dan berkat
Tuhan. Namun, dia menghina dan memandang ringan warisan itu dengan menjualnya
Dalam
kitab Obaja, jelas terlihat bahwa Edom dikutuk Allah, dan hal ini diteguhkan
juga di berbagai kitab lainnya. Edom disebut dalam kitab Yesaya sebagai “bangsa
yang Kukhususkan untuk ditumpas” (Yes. 34:5). Maleakhi menyebut Edom “bangsa
yang kepadanya Tuhan murka sampai selama-lamanya (Mal. 1:4). Dalam kitab
Yehezkiel, Tuhan berkata kepada Edom, “Aku akan menjadi lawanmu,” (Yeh. 35:3).
Kemudian, lagi di Maleakhi dikatakan oleh Tuhan, "Namun Aku mengasihi
Yakub, tetapi membenci Esau,” (Mal. 1:2-3). Kalau kita memperhatikan hal-hal
itu, ada berbagai segi dan pesan yang perlu kita pahami dalam kitab Obaja.
Pertama, kita bisa belajar tentang makna Edom dalam sejarah. Kedua, kita bisa
menemukan maksud rohaninya untuk kehidupan kita sehari-hari. Ketiga, kita bisa
memahami makna nubuatannya yang berhubungan dengan akhir zaman.
1.2.
Rumusan Masalah
a. Bagaiaman
Riwayat Hidup dan Panggilan Nabi?
b. Apa Konteks Pewartaan dan BagaimanaLatar
Belakang ?
c. Bagaimana Struktur Kitab/Pembagian Kitab?
d. Bagaimana Struktur letak Geografis Edom?
e. Pesan apa yang disampaikan oleh kitab obaja
kepada kita?
1.3.
Tujuan Penulisan
a. Untuk
mengetahui riwayat hidupu dan panggilan Nabi
b. Untuk
mengetahui konteks pewartaan dan latar belakang
c. Untuk
mengetahui struktur dan pembagian kitab
d. Untuk
mengetahui Struktur letak Geografis Edom
e. Untuk
mengetahui pesan yang disampaikan kitab obaja
f. Untuk
memenuhi persyaratan mata kulia kitab para nabi.
1.4.
Menfaat
a. Agar
mahasiswa mengetahui riwayat hidupu dan panggilan Nabi
b. Agar
mahasiswa mengetahui konteks pewartaan dan latar belakang
c. Agar
mahasiswa mengetahui struktur dan pembagian kitab
d. Agar
mahasiswa mengetahui Struktur letak Geografis Edom
e. Agar
mahasiswa mengetahui pesan yang disampaikan kitab obaja
BAB II: PEMBAHASAN
2.1. Riwayat Hidup dan Panggilan
Nabi
Obaja adalah Nabi, obaja salah satu nabi kecil namun dalam penulisan
dalam kitabnya. Penulis kitab yang pendek ini ialah
seorang nabi bernama Obaja; di dalam kitab ini, keturunan dan keterangan lain
tentang hidupnya tidak diberikan. Nama "Obaja" cukup umum, dan
berarti "hamba Tuhan"; 12 atau 13 orang dalam Alkitab memakai nama
ini Apakah Obaja yang menulis kitab ini
disebut di lain tempat dalam PL tergantung pada tanggal nubuatnya. Karena tidak
disebutkan seorang raja, kita tidak mengetahui dengan pasti tanggal penulisan
kitab ini. Satu-satunya fakta sejarah yang disinggung dalam teksnya ialah saat
orang Edom bersukacita atas suatu penyerbuan Yerusalem, dan bahkan ikut serta
dalam menjarahnya akan tetapi, tidak jelas penyerbuan mana terhadap Yerusalem
yang dimaksudkan Obaja. Ada lima penyerbuan penting sepanjang jaman perjanjian
lama.
Sebagian besar ahli
percaya bahwa Obaja bernubuat pada masa itu. Kebinasaan Yerusalem oleh
Nebukadnezar kelihatannya kurang mungkin dari keduanya karena tidak disebut
tentang kebinasaan seluruh Yerusalem atau diangkutnya penduduknya ke dalam
pembuangan. Nabi yang lain ketika mengacu kepada kebinasaan Yerusalem selalu memperkenalkan
musuh itu sebagai Nebukadnezar dan Babel, bukan hanya "orang-orang
luar" dan "orang-orang asing" Demikianlah peristiwa yang
mengakibatkan nubuat Obaja sangat mungkin yang kedua di atas, ketika pasukan
Filistin dan Arab menjarah Yerusalem. Menjelang terjadinya peristiwa ini, orang
Edom (yang dikuasai Yerusalem) telah berhasil membebaskan diri Sukacita mereka
atas kejatuhan Yerusalem tidak lama sesudah itu dapat dipahami. Karena masa
pemerintahan Yoram adalah 848-841 SM, dan karena penjarahan Yerusalem telah
terjadi ketika Obaja menulis, maka 840 SM merupakan tanggal yang mungkin bagi
penulisan kitab ini.
Kitab
Obaja terdiri atas dua bagian utama. Di dalam bagian pertama (ayat Ob 1:1-14), Allah mengungkapkan melalui sang nabi
ketidaksenangan-Nya dengan Edom dan menuntut pertanggungjawaban karena
dosa-dosa mereka, khususnya dosa kesombongan (karena perlindungan geografis)
dan dosa sukacita atas jatuhnya Yehuda. Hukuman Allah yang diramalkan akan
mendatangi mereka, dan sang nabi tidak menawarkan harapan untuk penangguhan
berdasarkan ajakan untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan; mereka akan
dimusnahkan untuk selama-lamanya (ayat Ob 1:10). Bagian kedua (ayat Ob 1:15-21) bernubuat tentang kedatangan hari Tuhan ketika Edom
dan semua musuh Allah akan dibinasakan, sedangkan umat Allah diselamatkan dan
kerajaan-Nya menang.
Penulis
kitab Obaja sendiri kurang diketahui pasti siapakah nama pengarangnya. Hal ini
disebabkan data-data yang terbatas mengenai nama pengarang kitab ini. Data diri
mengenai pengarang dan waktu penulisan kitab Obaja masih belum diketahui dengan
pasti. Beberapa teks seperti teks Masoret, Septuaginta, dan Vulgatamempunyai
bentuk penyebutan yang berbeda-beda akan pengarang kitab Obaja. Teks Masoret
menyebut nama pengarang kitab tersebut sebagai Obadyasedangkan
Septuagintamenyebutnya dengan Abdioudan Vulgatamenyebutnya dengan Abdias..
Dalam tradisi di Babilonia, nama pengarang ini dikaitkan, dengan seorang
pelayan laki-laki Ahabyang terdapat dalam kitab 1 Raja-raja18:3-16. Dalam
tradisi Pseudo-Epifanus, ia dianggap salah seorang pemimpin pasukan Ahazia.
Dalam Alkitabada banyak keterangan yang menunjuk kepada Obaja seperti kitab 1
Tawarikh7:3; 12:9; 27:19; 8:38. Kemungkinan besar nama 'Obaja' sebenarnya bukan
nama seorang Nabi melainkan hanya sebagai simbol saja. Namun, Obaja merupakan
Nabi Kultis. Ini ditunjukkan melalui komposisi dalam teks yang merupakan suatu
komposisi kultis. Waktu Penulisan Kitab ini ditulis sesudah kota Yerusalem
jatuh, sekitar tahun 586-587 SM. Ini ditunjukkan dalam ayat 11 sampai ayat 14.
Bagian ini menunjuk pada kitab Ezra4:45 yang menunjukkan bahwa bangsa Edom
membakar tempat ibadah orang Yehuda ketika bangsa Kasdim menyerang
bangsaYehuda.
2.2. konteks pewartaan dan latar belakang
Kebencian
israel terhadap Edom nampaknya mempunyai latar belakang sejarah yang panjang
Bil 20:14-21 menjelaskan bagaimana bangsa Edom melarang israel melintasi
daerahnya ketika mereka itu dibimbing musa menuju tanah yang dijanjikan.
Kemudian Daud mengalahkan Edom, dan menjadikan wilayah itu di bawah kekuasaanya
( lih. 2Sam 8:13-14; 1Raj 11:15-18). Dua abad kemudian Edom mampu memberontak
dan membebaskan diri dari kekuasaan Yehuda untuk selanjutnya (lih 2Raj
8:20-24). Dalam situasi terus menerus berperang inilah kedua bangsa itu
berkembang dalam kebencian. Kitab Suci mengingatkan bahwa sebetulnya Israel dan
Edom adalah saudara. Dalam kisah Yakub (Israel) dan Esau ( Edom), lih. Kej
25.27, dua kembar ini menjadi leluhur dua suku bangsa. Karena Israel
menceritakan sejarahnya sendiri, maka atas dasar kebangsaan tersebut, Yakub di
dahulukan, dan Esau mendaptkan Kutuk.
Kekuasaan
Edom sebetulnya tidak lama. Sesudah Yerusalem jatuh, beberapa dekade kemudian,
suku bangsa Edom terusir dari wilayahnya. Karena Yehuda tidak bisa menghalangi
mereka, akhirnya mereka menetap di wilayah mereka. Daerah itu kemudian dikenal
sebagai Idumea, yaitu daerah asal raja Herodes. Dalam pesannya, Obaja
menekankan makna keadilan yang dilanggar oleh bangsa-bangsa. Nabi tidak hanya
berdoa agar Edom segera dihukum, melainkan juga mengutuk agar bangsa itu
ditiadakan saja sehingga Israel bisa pulih kembali. Dalam kebencian dan
kemarahan besar, Nabi akhirnya mengungkapkan betapa kepercayaan kepada Tuhan
dan kasihnya kepada bangsa. Kitab Obaja bukannya kitab sekedar nubuat balas
dendam dan kebencian yang tidak terkekang, yang didasari oleh fanatisme
nasional. Kejatuhan Edom dimengerti oleh Nabi ini sebagai akibat kedosaan
mereka. Maka nubuat ini tetap merupakan
peringatan bagi semua orang, bahwa suatu ketik tanggung jawab moral akan
menuntun bagiannya. Nada keras nabi ini tidak menyimpang dari tradisi kenabian,
dan perasaanya mengenai kerajaan ilahi dalam tanah yang dimurnikan oleh derita
dan kehancuran, juga tidak jauh berbeda dari pesan nabi dalam pembuangan dan
sesudahnya. Ayat- ayat Obaja akan ditelusuri sejenak untuk mendapatkan apa
pesan yang ingin disampaikan oleh nabi.
2.3. Struktur Kitab/Pembagian Kitab
Kitab
Obaja bisa ditelusuri pesannya lewat beberapa tahapan. Tahap pertama meliputi
ayat 1-4, yang mengajak semua bangsa menantang Edom di pertahanannya kuat; ayat
5-9 meneruskan gambaran serbuan terhadap bangsa Israel, sambil menjarah-rayah
segala kekayaan mereka, ayat 10-14 menunjukkan beberapa alasan mengapa Edom
dihukum oleh Allah. Dan akhirnya ayat 15-20 menubuatkan bilamana bangsa
terpilih menguasai Edom. Nubuat itu tidak berhubungan situasi bangsa saat itu,
melainkan lebih berupa gambaran masa depan, ketika Yahwe berkuasa atas segala
bangsa. Ia akan memerintah bangsa-bangsa tersebut dalam kuat- kuasanya.
Garis besar Kitab Obaja
a. Bagian
satu nubuat melawan Edom ( Ay 1-14,15b)
ü (Ayat
1-9) kesombongan danKehancuran Edom
ü (ayat
10-14) penghianatan Edom terhadap Yehuda)
ü ( ayat 15b ) kutukan terhadap edom
b. Bagian
dua nubuat tentang Hari Tuhan ( 15a,16-21)
ü (ayat
15a,16) penghakiman bangsa-bangsa.
ü (ayat
17-18) kembali dan pembuangan Israel
ü (Ayat
19-21) tambangan kembali dan pembuangan Israel.
2.4. Struktur letak Geografis Edom
Edom merupakan nama tempat yang sebelumnya dikenal dengan nama Tanah dan penghuni dari Edom ini
ditemukan di dataran bagian selatan dan tenggara dari Laut Mati Edom juga bertetangga dengan Israel di timur dan selatan. Edom
memliki Hutan dengan Jarak 70 mil dari utara ke selatan serta kurang lebih 50
mil dari timur ke baratBatas utara dari hutan ini adalah Wadi el-Hesea yang memisahkan Edom dari Moab. Batas timur
dari hutan ini adalah padang gurun yang berada beberapa mil dari barat.Batas
selatan dari hutan ini adalah sebuah lereng yang terjal yang bernama Neqb esh-Shtar Batas
barat dari hutan ini adalah beberapa bukitHutan ini disebut sebagai daerah
merah karena terdiri dari tanah merah dan juga batu yang berwarna merah. Daerah
ini juga masih merupakan bagian dari Edom. Hutan Edom ini juga ditandai
dengan beberapa deretan hutan, terutama hutan yang ada pada perbatasan utara. Daerah
ini juga menjadi batas bagi dataran tinggi dan cukup dekat untuk memberi sinyal
apabila ada serangan ke Edom.
Edom memiliki Daerah kecil ini
terletak dari Arabah sampai daerah selatan Neqb esh-Shtar sejauh teluk Akaba Daerah
ini berada dekat dengan hutan Edom dan berada di bawah kekuasaan
Edom. Daerah ini biasa digunakan sebagai jalur perdagangan untuk
pertukarang barang seperti besi dan sebagainya. Hal inilah yang
menyebabkan daerah ini menjadi penting.Bangsa Edom juga menggunakan daerah ini
untuk berdagang besi dan tembaga untuk menambah kekayaan mereka. Masyarakat Edom merupakan
masyarakat yang bergerak dalam bidang pertanian.Mereka memperkaya diri dengan
perdagangan besi dan tembaga. Hal
ini dikarenakan pada masa itu besi dan tembaga sangat diperlukan. Perdagangan tersebut biasa mereka
lakukan dengan bangsa Babilonia, Siria, Arab, dan Mesir. Masyarakat Edom memakai bahasa Ibrani
sebagai bahasa sehari-sehari. mereka
juga menganut paham politeis dan dewa-dewa mereka terdapat dalam nama raja-raja mereka. Sistem
pemerintahan mereka adalah monarki. Sistem ini juga telah dipraktikkan jauh sebelum
Israel melakukannya Pengangkatan raja dilakukan dengan cara pemilihan oleh
orang-orang tertentu seperti imam
Daerah Edom membentang kira-kira 160 km dari
batas utaranya dengan Moab, yaitu Wadi Zered, sampai ke Elat (Elot) di
Tel. Aqaba di sebelah selatan. Di sebelah timur, daerah orang Edom
tampaknya mencapai tepi Gurun Arab, sedangkan di sebelah barat, melintasi Araba
sampai ke Padang Belantara Zin dan mencakup dataran tinggi Negeb yang
membentang dari sudut barat daya L. Garam sampai ke Kades-barnea. Oleh
karena itu, bagian barat Edom menjadi batas tenggara daerah Yehuda.
Akan tetapi, daerah utama orang Edom yang sebenarnya
terletak di sebelah timur Araba, karena di sini hujan kadang-kadang turun di
daerah pegunungan yang tinggi yang beberapa puncaknya mencapai ketinggian
1.700 m. Hal ini adalah karena Negeb, daerah di sebelah barat Araba,
letaknya jauh lebih rendah, sehingga sisa-sisa awan badai dari L. Tengah
dapat melintas dan mencapai gunung-gunung yang lebih tinggi di Edom, sambil
mencurahkan sisa-sisa airnya. Jadi, penyelidikan arkeologis memperlihatkan
bahwa di sepanjang tanah sempit yang subur di bagian tertinggi dataran yang
berpegunungan, atau plato, yang panjang ini, terdapat sederetan permukiman dan
benteng kuno, tetapi semakin ke selatan ke arah Tel. Aqaba semakin jarang.
Di Tafileh modern, sekitar 30 km di sebelah selatan L. Mati (Garam),
terdapat kebun-kebun zaitun yang luas; hal ini sebagian besar disebabkan oleh
aliran air dari delapan mata air yang bagus, mengingat hanya ada kira-kira
28 cm curah hujan setiap tahunnya. Walaupun tidak ada banyak tanah yang
subur, wilayah pegunungan yang tidak rata itu mempunyai banyak kandungan
tembaga dan besi yang berharga; di sekitar kota Feinan modern, kira-kira
48 km di sebelah selatan L. Mati, dilakukan penambangan dan
peleburan. Ada juga petunjuk bahwa pada zaman dahulu terdapat hutan-hutan
cemara yang luas. Sesuai dengan keterangan di atas, ketika Musa mengirim utusan
kepada raja Edom, ia mengatakan bahwa posisi orang Israel di Kades-barnea
sebagai ”di ujung wilayahmu”, dan sewaktu meminta izin untuk melewati daerah Edom
dengan damai, Musa berbicara tentang ladang, kebun anggur, dan sumur mereka.
2.5. Pesan apa yang disampaikan
oleh kitab obaja kepada
PESAN
NABI
1. Jatuhnya Edom ayat 1-7
Berita
jatuhnya Edom merupakan kabar Gembira bagi Obaja dan teman-temannya. Penulisan
kitab obaja diperkirakan setelah Edom jatuh. Jatuhnya Edom yang membawa
kegembiraan ada dasarnya adalah kecongkakannya. Hal ini sebetulnya wajar karena
Edom merupakan wilayah di kelilingi oleh
pegunungan, dan kaya tempat persembunyian. Namun kecongkakan yang berlebihan
mendatangkan rasa syukur bila akhirnya runtuh dan hancur. Tetapi kota ini tidak
ada sesuatu yang tersisa. Suatu ironi ialah bahwa yang mengusir Edom adalah
mereka yang dikira teman, orang-orang seperjanjian, menurut istilahnya. Tetapi siapa
yang makan hidangan bersama engkau, memasang jerat terhadap engkau. Nasib Edom
memang tragis.
2. Pengkhianatan,
ayat 8-14
Edom
menurut tradisi adalah keturunan Esau, sesaudara dengan Yakub yang menurunkan
Israel. Tetapi ketika Israel jatuh, ternyata Edom ikut menjatuhkan. Hukum bagi
Edom menjadi wajar, dalam hari Tuhan , hikmat Edom ternyata menjadi ketotolan..
edom adalah saudara israel, seharusnya membantu waktu Yerusalem jatuh. Ternyata
tidak, maka sebagai saudara, Edom berkhianat, dan secara ironis, kemudian Edom
juga dikhianati oleh orang yang ikut makan rotinya, atau yang dianggap sebagai
teman karib. Ironi yang bagus itu menunjukan betapa getir pengelaman yang
dirasakan oleh penulis ini atas pengkhianatan diantara sesama saudara.
3. Hari
Tuhan ayat 15-16
Ada
semacam pergantian perhatian yang cukup jelas sasaran sebelumnya adalah
penghukuman Edom. Tetapi tiba-tiba muncul semacam proklamasi akan datangnya
Hari Tuhan. Edom masih disebut sebagai bagian dari pembalasan Hari Tuhan
tersebut, sesuai dengan tradisi Israel. Tradisi itu pada mulanya untuk menjaga
agar pembalasan tetap adil, tetapi kemudian menjadi kurang adil juga, seperti
kata pepatah “summum jus summa injuria” (
hukum yang dimutlakkan menjadi ketidakadilan).
4. Pembangunan,
ayat 17-21
Nubuat
dalam ayat-ayat ini mengisyaratkan pembangunan seluruh bangsa, yaitu Utara (Yusuf)
dan selatan ( Yakub); yehuda lalu bukan sekedar wilayah di sekitar Yerusalem,
melainkan seluruh negara dan bangsa seperti zaman Daud. Semua ini akan terjadi
bila Hari Tuhan datang, dan Allah menyatakan kuasa-Nya terhadap segala bangsa.
Semua bangsa akan menjadi milik Allah, sedang Israel yang dulu dibuang ke
pembuangan, akan memiliki wilayah sampai Sarfat di sebelah utara dan Sefarad di
sebelah selatan, Nubuat diakhiri dengan gambaran tentang penyelamatan yang akan
memerintah di Sion atas nama Yahwe. Kata penyelamat yang digunakan bagi
hakim-hakim awal ( Hak 3:9.15.31).
kencaman terhadap Edom yang begitu keras pada awal nubuat Obaja, nampaknya
harus dibaca dalam perspektif terakhir ini. Bila Tuhan meraja, dan Itu berarti
kehancuran Edom, maka bangsa itu juga akan di bawah kuasa Tuhan
BAB III PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Obaja
adalah Nabi, obaja salah satu nabi kecil
namun dalam penulisan dalam kitabnya. Penulis kitab yang
pendek ini ialah seorang nabi bernama Obaja; di dalam kitab ini, keturunan dan
keterangan lain tentang hidupnya tidak diberikan. Nama "Obaja" cukup
umum, dan berarti "hamba Tuhan. Dalam penulisan kitab Obaja diperkirakan
840 SM. Kitab Obaja terdiri atas dua bagian utama. Di dalam
bagian pertama (ayat Ob 1:1-14), Allah mengungkapkan melalui sang nabi
ketidaksenangan-Nya dengan Edom dan menuntut pertanggungjawaban karena
dosa-dosa mereka, khususnya dosa kesombongan (karena perlindungan geografis)
dan dosa sukacita atas jatuhnya Yehuda dan (ayat Ob 1:15-21) bernubuat tentang kedatangan hari Tuhan ketika Edom
dan semua musuh Allah akan dibinasakan, sedangkan umat Allah diselamatkan dan
kerajaan-Nya menang. Dalam kitab obaja bagaimana dalam kitab ini menceritakan
tentang bangsa Edom, Kebencian israel terhadap Edom nampaknya
mempunyai latar belakang sejarah yang panjang menjelaskan bagaimana bangsa Edom melarang
israel melintasi daerahnya ketika mereka itu dibimbing musa menuju tanah yang
dijanjikan. Kemudian Daud mengalahkan Edom, dan menjadikan wilayah itu di bawah
kekuasaanya. Kitab Suci mengingatkan bahwa sebetulnya Israel dan Edom adalah
saudara. Dalam kisah Yakub (Israel) dan Esau.
Kekuasaan
Edom sebetulnya tidak lama. Sesudah Yerusalem jatuh, beberapa dekade kemudian,
suku bangsa Edom terusir dari wilayahnya, Kitab Obaja bukannya kitab sekedar
nubuat balas dendam dan kebencian yang tidak terkekang, yang didasari oleh
fanatisme nasional. Kejatuhan Edom dimengerti oleh Nabi ini sebagai akibat
kedosaan mereka. Maka nubuat ini tetap
merupakan peringatan bagi semua orang, bahwa suatu ketik tanggung jawab moral
akan menuntun bagiannya. Kitab Obaja mempunyai struktur kitab Garis besar Kitab
Obaja Bagian satu nubuat melawan Edom
(Ayat 1-9 kesombongan danKehancuran Edom , (ayat 10-14 penghianatan Edom
terhadap Yehuda, ayat 15b kutukan terhadap edom). Bagian dua nubuat tentang Hari Tuhan (ayat 15a,16 penghakiman bangsa-bangsa, ayat 17-18. kembali dan pembuangan Israel Ayat 19-21 tambangan kembali dan pembuangan Israel).
Dari
segi letak Geografis Edom merupakan nama tempat yang
sebelumnya dikenal dengan nama Tanah
dan penghuni dari Edom ini ditemukan di dataran bagian selatan dan tenggara
dari Laut Mati.Edom juga bertetangga dengan Israel di timur dan selatan. Edom memiliki Daerah kecil ini terletak dari Arabah
sampai daerah selatan Neqb esh-Shtar sejauh teluk Akaba Daerah ini berada dekat
dengan hutan Edom dan berada di bawah kekuasaan Edom. Berita
jatuhnya Edom merupakan kabar Gembira bagi Obaja dan teman-temannya. Penulisan
kitab obaja diperkirakan setelah Edom jatuh. Jatuhnya Edom yang membawa
kegembiraan ada dasarnya adalah kecongkakannya. Edom menurut tradisi adalah
keturunan Esau, sesaudara dengan Yakub yang menurunkan Israel. Tetapi ketika
Israel jatuh, ternyata Edom ikut menjatuhkan. Hukum bagi Edom menjadi wajar,
dalam hari Tuhan , hikmat Edom ternyata menjadi ketotolan.. edom adalah saudara
israel, seharusnya membantu waktu Yerusalem jatuh. datangnya Hari Tuhan. Edom
masih disebut sebagai bagian dari pembalasan Hari Tuhan tersebut, sesuai dengan
tradisi Israel.
3.2.
SARAN
Setelah
membaca Peper ini, diharapkan pembaca dapat mengerti tentang apa yang ditulis
tentang kitab Obaja yang merupakan kitab terpendek dalam Perjanjian Lama. Kitab
Obaja lebih menekankan kehidupan Bangsa Edom yang menguasai Israel dan
Yerusalem.. Peper ini ditulis berkaitan dengan Kitab Obaja, kehidupan Obaja
dalam karya pewartaan, Obaja menulis kitabnya berkisar pada 840 SM. Semoga
setelah membaca Peper ini pembaca mampu mendalami dan mengetahui apa yang telah dibaca
DAFTAR
PUSTAKA
1. Nabi-nabi
penulis St Darmawijaya Pr. Warta Nabi masa pembuangan dan seadahnya, Lembaga
Biblika Indonesia. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Catatan pertama 1990.
2. Alkitab
Deuterokanonika. Konferensi Wali Gereja
Indonesia. Lembaga Biblika Indonesia. Jakarta
3. Dranno
Bergant CSA, Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama. Kanisius Yogyakarta. 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar